Daun-daun berguguran ditemani kicau burung senja
Dan pohon-pohon menatap curiga dibalik kelopak-kelopak mawar
Tertegun bulan memandang perempuan yang berjalan melawan sore itu
Aku tak terkejut apabila sungai tidak meriak-riak memberitahuku saat itu
Jika saja warung-warung kopi itu mulai menyala temaram lampunya
Adakala bintang-bintang menonton bagai barisan anak kecil
Semoga saja hujan menjadi titik-titik cahaya
Laksana senyumnya yang kuanggap karya sastra
Baris-baris puisi tak lagi sama
Bagi perempuan bergaun bulan
Tidak ada yang mampu mencuri kebahagiaan ini—
Seluruh alam raya tertipu cantik pesonanya
Dan pohon-pohon menatap curiga dibalik kelopak-kelopak mawar
Tertegun bulan memandang perempuan yang berjalan melawan sore itu
Aku tak terkejut apabila sungai tidak meriak-riak memberitahuku saat itu
Jika saja warung-warung kopi itu mulai menyala temaram lampunya
Adakala bintang-bintang menonton bagai barisan anak kecil
Semoga saja hujan menjadi titik-titik cahaya
Laksana senyumnya yang kuanggap karya sastra
Baris-baris puisi tak lagi sama
Bagi perempuan bergaun bulan
Tidak ada yang mampu mencuri kebahagiaan ini—
Seluruh alam raya tertipu cantik pesonanya
Malang, 5 Oktober 2017
Keren.. ngena banget🙌
BalasHapusTerima kasih... Sering2 mampir yaa ...
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus