Langsung ke konten utama

Cerita di Balik Lagu-Lagu Westlife (Menurut Versi Tanti:v) Part 2



            Wahai kawan-kawan sejagad maya, kembali lagi bersama saya Tanti, nama lainnya Soetanti (supaya kedengaran lebih ‘nyeni’, wkwk). Oya, sebelumnya saya ingin mengucapkan selamat buat Raisa dan Hamish atas kelahiran anak pertamanya… Hehehe. Meskipun ini nggak ada hubungannya tapi saya turut berbahagia, lho <3. Kemarin saya sudah janji untuk melanjutkan cerita dibalik lagu-lagu Westlife menurut versi saya, karena lagu-lagu Westlife memang penuh makna dan membuat saya mampu bernostalgia kembali ke masa lampau. Karena saat itu saya ada kelas, saya berjanji untuk melanjutkannya sekarang. Dan karena saya adalah pelaut yang selalu memegang janji, saya akan tepati saat ini. Huehehehe. Baik, mari kita mulai. Ahoy!

5. Where We Belong

And now we’re fours years on
Feels like we’ve just begun
Never forget this is where we belong…

Mendengar lagu ini membuat saya kembali di suatu malam yang indah beberapa tahun lalu. Kira-kira tahun 2015. Saat itu saya sedang chatting sama teman-teman sekelas di grup Whatsapp, penuh dengan candaan dan cerita sehari-hari. Saat saya sedang chatting bersama salah satu teman sekelas dengan bahasan yang cukup menyenangkan, lagu ini terputar untuk pertama kalinya di telinga saya (saya suka mendengarkan lagu-lagu Westlife dari Youtube, cari aja keywords-nya Westlife all songs lyrics. Jujur saya cuma punya dua lagu Westlife di hape, selain karena malas download, saya suka bentuk videonya karena ada liriknya, wkw). Salah seorang teman yang saya chat itu sebelumnya belum pernah saya kenal secara dekat. Pertama kali masuk saja saya nggak yakin bakal cocok sama dia. Eh ternyata, begitu chat, saya tahu saat itu juga: anak ini sama sekali berbeda dengan yang saya pikirkan. Ingat ya teman, ternyata judging a book by its cover itu bahaya. Bisa-bisa kita jadi anti duluan sama orang yang kita judge itu, padahal belum kenal duluan. Dari situ saya belajar untuk melihat orang dengan cara pandang yang lain. Ternyata benar, sampai saat ini, dia adalah salah satu orang terkeren di dunia ini yang pernah saya tahu. Oyaa, dan saat itu, lagu ini menurut saya lagu yang paling menggambarkan saya dan teman-teman sekelas Bahasa di SMA. Rasanya bahagia sekali… Liriknya benar-benar relate sama keadaan kami waktu itu. I LOVE THIS SONG SO DAMN MUCH!

 6.      If I Let You Go

Hm, bagaimana ya saya bisa menggambarkan lagu ini…? Saya kira lagu ini sangat-sangat menampar saya :v. Dimulai dari musiknya yang bikin joget, liriknya saat itu (bahkan mungkin saat ini juga) benar-benar… pas.

WILL I EVER SEE YOU SMILING BACK AT
ME???????????

Ya, kalimat ini yang paling menampar saya, wkwk. Saat itu saya masih ingat betul, kelas 3 SMP. It’s a little bit embarrassing tapi saat itu saya sedang menyukai seseorang. Wah gimana ya ngomongnya WKWKWK. Pengen saya tulis aja liriknya karena itulah sebenarnya isi cerita saya. HAHAHA. 
Pokoknya intinya saya bingung, wah ga kerasa habis ini SMP selesai, ya. Apakah saya harus bilang sama orang itu? Atau diem aja? Gimana kalau nanti beda SMA? Teman, saya gakuat nulis ini antara kudu ngguyu sama kudu nangis karna isin kalian baca aja liriknya ya itu maksud saya semua disitu :’v

Day after day, time passed away
And I just can’t get you off my mind
Nobody knows, I hide it inside 
I keep on searching, but I can’t find
The courage to show to letting you know 
I’ve never felt so much love before

And once again I’m thinking about taking the easy way out


But if I let you go I will never know
What my life would be holding you close to me?
Will I ever see, you smiling back at me
How will I know if I let you go?


Night after night
I hear my self say
Why can’t this feeling just fade away?
There’s no one like you, you speak to my heart
It’s such a shame, we’re worlds apart
I’m too shy to ask, I’m too proud to lose
But sooner or later I gotta choose

And once again I’m thinking about taking the easy way out
But if I let you go I will never know
What my life would be holding you close to me?
WILL I EVER SEE, YOU SMILING BACK AT ME?
How will I know if I let you go?

7.  More Than Words

Saya selalu suka lagu-lagu yang diawali atau diiringi dengan lantunan gitar akustik seperti ini. Walaupun saya nggak punya banyak kenangan didalamnya, tapi lagu ini bagus aja. Jadi saya suka banget. Hehehe. Nggak apa lah ya kita masukkan dalam list ini. Soalnya bikin saya senang sih. Wkwkwkw. Ya, barangkali kalian punya cerita dibalik lagu ini bisa tulis saja di kolom komentar. Gantian :v

8.  Close

Heeee…. Apa sih yang jelek dari lagu ini. Nggak ada sama sekali. Sungguh sangat easy listening dan liriknya mengena banget gak seh… Dulu kupikir lagunya gak enak karena judulnya (maap) kurang menarik. Eh ternyata ini bagus banget T_T. Saat itu saya ingat banget saya lagi ngerjain latian soal UN Matematika (iki maneh iki maneh wkwkw. Yo maap pas iku aku desperate banget ambek Mat:v) lalu lagu ini terputar……. Saat itu dalam pikiranku hanya satu: WAH LAGU OPO IKI APIK BANGET!!! AKU HARUS MENGHENTIKAN BELAJARKU SESAAT UNTUK KARAOKE LAGU INI! KUDU SAAT INI, GAISO DITUNDA! Nah, saat sedang karaoke lagu iku (untuk yg kesekian kali), hujan tiba-tiba turun cukup deras (maap langit kalau suaraku jelek). Saya teringat kakak saya yang pulang jam segitu. Karena hujan dan sudah pasti dia ga bawa payung, saya hentikan karaoke saya dan menjemputnya di jalan raya menerjang hujan dengan menyanyikan lagu tersebut sepanjang jalan (Cuma reff-nya, itu yang paling dihapal). Saat itu, hujan-hujan, menyanyikan lagu Westlife rasanya jadi berlipat kali lebih melankolis. Uwaakk… suasana yang pas dan mendukung. Rasanya kayak lagi bikin video klip.

Yaaa itu tadi dia serangkaian lagu-lagu Westlife kesukaan saya beserta cerita di baliknya. Sebetulnya di Youtube ada kurang lebih 200 lagu, tapi nggak mungkin juga saya cerita semuanya disini, nanti takut dihujat netizen. Wkwkw. Ya, sepertinya segitu saja lah. Saya sudah cukup senang bisa berbagi sedikit cerita. In case you’re having a bad day or just want to read something, I hope you can smile when you’re reading this. Bless you, people!

Sampai jumpa in the next post!!!!!>>>>>>>>>>>>


Komentar


  1. para Member setia Fansbetting,
    untuk kalian para pecinta permainan casino online
    yang mungkin sedang mencari agen terpercaya dengan bonus rollingan yang besar
    kami menyarankan kepada kalian semua para member setia kami
    bahwa kami akan memberikan BONUS ROLLINGAN 0.70% untuk kalian semua
    dan langsung otomatis masuk ke dalam id kalian,
    jadi untuk kalian yang mau mencoba bonus ini dan ingin bermain di salah satu agen yang terpercaya
    kalian bisa bermain bersama kami . fansbetting.com
    * CLAIM NOW AND JOIN US *

    Untuk keterangan lebih lanjut, segera hubungi kami di:
    WA : +855963156245^_^

    Ayo tunggu apalagi !!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Porcelina of the Vast Oceans*

*) Judul diambil dari lagunya The Smashing Pumpkins yang tidak ada hubungannya.                 Tema hari ketujuh belas: Imagine yourself stranded alone in an unknown land. How does it look?                 Hai.                Maaf ya telat setahun. Hahahaha.             Jadi seharusnya tulisan ini ditulis setahun yang lalu. Tapi karena saya sibuk dimintain tolong Kera Sakti buat mencari kitab ke barat, jadi ya begini deh. Hahaha, nggak ding, alasan aja. Alasan sesungguhnya adalah… rahasia deh.             Yah pokoknya kita sudah di sini sekarang, jadi tanpa perlu berlama-lama lagi, mari kita lanjutkan saja!             Tema hari ke-17 diminta untuk membayangkan apa yang akan terjadi jika saya terdampa...

Tak Terhingga

  Kau adalah ukuran yang kupakai untuk mendefinisikan ketakterhinggaan. Waktu mengukir laju bintang dalam cahaya Meninggalkan jejak yang hanya bisa kau bayangkan dalam kepala. Ketika kaupandangi langit malam, segala yang timbul hanyalah pertanyaan. Dan gambaran. Dan gambaran. Dan pertanyaan. Kau mengira-ngira lagi. Terawang-awang di tengah lautan kosmik kau bagai peri di lubang hidung raksasa mistik Bagai menjilat bulan dengan ujung lidahmu yang merah. Sebagian karena dingin. Sebagian karena permen kaki yang suka kau beli di sela istirahat kelas. Telingamu penuh oleh riuh rendah deburan ombak Yang kau kira-kira sebagai melodi agung nyanyian Tuhan Yang memberkati senandung langkahmu dalam setapak keabadian. Kau begitu kecil. Begitu fana. Begitu mudah ditiup dan menghilang. Jadi abu, jadi serbuk, jadi setetes embun basah di muka daun lontar. Tanganmu menggapai-gapai bintang yang lewat di depan mata.  Kau cari-cari tali sepatumu yang hilang di tengah cincin saturnus. Ka...

Martha

Dia adalah pertentangan bagi satu yang lain. Ia benci hujan dan suara gemuruh, tapi suka aromanya yang katanya segar dan khas. "Kupikir aroma hujan sulit sekali dilukiskan," katanya saat itu, "tapi memberimu kedamaian bagai mencapai titik spiritual tertentu." Aku setuju.                 Ia benci malam hari, tapi suka sekali dengan bintang dan astrologi. "Aku tidak percaya zodiak," katanya membela diri saat pertama kali kita bertemu. "Tapi aku suka ceritanya, dan interpretasi manusia bahwa posisi bintang bisa benar-benar memengaruhi kepribadian seseorang. Kukira itulah kenapa manusia suka percaya pada konspirasi. Karena seolah-olah kita menemukan pola tertentu, padahal itu sebuah keniscayaan."                 "Teori Ramsey?" sahutku cepat.                 ...