Langsung ke konten utama

Cerita di Balik Lagu-Lagu Westlife (Menurut Versi Tanti :v) Part 1

Setidaknya sudah sekitar tiga minggu yang lalu terakhir kali saya menulis blog ini. Blog aneh yang isinya random banget. Kebanyakan pikiran apapun yang melintas di kepala saya dan ingin saya tulis. Sudah lama saya nggak nulis tentang pengalaman. Habis, sejauh ini belum ada pengalaman yang saking serunya pengen saya tulis, sih. Tapi saya pengen banget bagi cerita tentang proyek saya yang nggak tahu bakal kapan terwujudnya. Proyek ini sebenarnya sudah saya rencanakan sejak Ujian Sekolah SMA tahun lalu. Saat itu di pikiran saya cuma ada tiga, pertama saya harus dapat seratus UN Bahasa Inggris, pergi ke Candi Borobudur, dan menang lomba tulis menulis. Dari ketiga goal jangka pendek ini nggak ada satupun yang tercapai, wkwkwk. Tapi seenggaknya saat itu sudah cukup membuat saya keburu pengen selesai ujian. Karena nggak ada yang tercapai, satu impian kecil yang sebenarnya sangat bisa dilakukan bahkan saat ini pun muncul di kepala saya pada waktu itu. Nggak tahu kapan dan bagaimana, saya ingin segera mewujudkannya.

Wah, sepertinya malah curhat yang nggak jelas dan menyimpang dari bahasan hari ini, hehehe :v. Baiklah, jadi kemarin setelah sekian lama tenggelam dalam euphoria lagu rock jadul, saya kembali mendengarkan Westlife, lima cowok ganteng teman saya belajar UN SMP dulu. HEHE. Walau sekarang cuma tinggal empat, tapi tetap aja. Westlife adalah Westlife. Dan saya masih Tanti yang sama yang menyukai mereka saat SMP. 

Hampir semua lagu Westlife punya makna tersendiri buat saya. Saya ingin rangkum disini nggak tahu gunanya apa. Pengen aja. Lagipula judulnya terdengar sangat clickbait bukan? HAHAHAHA. XD. Ok, kita mulai!

1. Hello My Love 
https://www.youtube.com/watch?v=sp5AHEV6K44&list=PLvZG0Aj25fIs59Mnh0gPuAzFQFkRDqEm8

Yep, lagu terbaru Westlife yang rilis tahun ini membuat saya nggak percaya. Wah, Westlife comeback! Aaaa!! (reaksi yang sama seperti kebanyakan bias boyband lainnya ;D). Karena lagu ini masih baru, sebetulnya saya nggak punya pengalaman dibaliknya sih. Wkwkw. Tapi ketika mendengarkan lagu ini......... Saya jadi sadar kalau banyak hal telah berubah:") Banyak kelebat cerita-cerita lama yang muncul di kepala, tapi salah satu yang paling mengoyak saya adalah hei, Westlife kenapa jadi gaul gini. Wkwk. Maksudnya lagunya seperti banyak lagu-lagu zaman sekarang yang hype. Tapiiii, bukan berarti saya nggak suka. Lagunya bagus banget dan enak didengarkan. Apalagi liriknya yang sangat membuat saya fall in love. Yeay, lopek-lopek di udara. Oh ya, selain itu, nggak tahu kenapa, tapi tiap dengar lagu ini saya merasa bahagia. 
Yeah, seperti yang dikatakan banyak petuah, bahagia itu sederhana.

2. Swear It Again
https://www.youtube.com/watch?v=feWt4o1yvFc&list=PLvZG0Aj25fIs59Mnh0gPuAzFQFkRDqEm8&index=2

Salah satu lagu Westlife yang paling saya hapal. Ini adalah salah satu lagu favorit saya waktu ngerjain latihan soal Matematika UN SMP. Saking asyiknya menyanyikannya dan mendengarkannya hampir setiap hari, saya pernah ditanyain kakak saya apakah saya beneran serius belajar atau main Youtube. Saya tertampar saat itu dan mikir, oiyo rek yopo iki aku salah gak entos matematika. Tapi binti tetapi, saya bisa dapat nilai lumayan lho UN Mat-nya walau disambi ndengerin Westlife, hohohoho.

3. I Have A Dream
https://www.youtube.com/watch?v=c_PoDIiGFqg&list=PLvZG0Aj25fIs59Mnh0gPuAzFQFkRDqEm8&index=3

Yakk... lanjut. Saya ingat banget pertama kali ndengerin lagu ini reaksi saya seperti apa. Waktu itu di pikiran saya cuma "Astaga, aku tau krungu lagu iki!!! Dan akhire aku eroh judul e opo!!! Woww, aku memang keren!!!" Wwkwkwk. Nggak hanya itu aja lho, lagu ini bikin saya ngakak karena bagian kata believe ditarik sampe saya kadang tertypu. Nggak tahu kenapa kok itu dulu buat saya lucu sekali :") But the lyrics....... Wagelaseh bagus banget. Saya merinding waktu dengar kalimat I'll cross the stream, I have a dream. Apalagi dinyanyikan oleh suaranya Mark Feehily dkk yang sangat keren itu. Uwah.... aku terpesona.

4. My Love
https://www.youtube.com/watch?v=WHyzxVlOI98&list=PLvZG0Aj25fIs59Mnh0gPuAzFQFkRDqEm8&index=5

Yak, siapa orang yang gatau lagu ini. Lagu ini terlalu populer di Indonesia, wkwk. This song goes to Alin, Awal dan Liva... Ingatkah kalian saat persami di dekat ruang OSIS itu? Yah, pada saat itu lagu ini adalah lagu memancing perhatian kakak kelas. Eling nemen aku. Dan aku merasa konyol. Ben mesti eling mesti kepingkel. Wkwkwkw. Yah, sudahlah jangan diceritakan. Ngisin-ngisini, wkwkwk.

Aku masih pengen pol curhat dan mengetik lebih panjanggg, tapi saya ada kelas sebentar lagiii:(( Saya akan lanjutkan nanti, ya! Terima kasih yang sudah baca, mari ikutan nostalgia bersama, wkwkwk ahay. Bye semua, sampai jumpa lagee...

Komentar

  1. Ashiaaap, kira kira siapa yaa kakak kelas yg terpancing perhatiannya 🤣

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Porcelina of the Vast Oceans*

*) Judul diambil dari lagunya The Smashing Pumpkins yang tidak ada hubungannya.                 Tema hari ketujuh belas: Imagine yourself stranded alone in an unknown land. How does it look?                 Hai.                Maaf ya telat setahun. Hahahaha.             Jadi seharusnya tulisan ini ditulis setahun yang lalu. Tapi karena saya sibuk dimintain tolong Kera Sakti buat mencari kitab ke barat, jadi ya begini deh. Hahaha, nggak ding, alasan aja. Alasan sesungguhnya adalah… rahasia deh.             Yah pokoknya kita sudah di sini sekarang, jadi tanpa perlu berlama-lama lagi, mari kita lanjutkan saja!             Tema hari ke-17 diminta untuk membayangkan apa yang akan terjadi jika saya terdampa...

Tak Terhingga

  Kau adalah ukuran yang kupakai untuk mendefinisikan ketakterhinggaan. Waktu mengukir laju bintang dalam cahaya Meninggalkan jejak yang hanya bisa kau bayangkan dalam kepala. Ketika kaupandangi langit malam, segala yang timbul hanyalah pertanyaan. Dan gambaran. Dan gambaran. Dan pertanyaan. Kau mengira-ngira lagi. Terawang-awang di tengah lautan kosmik kau bagai peri di lubang hidung raksasa mistik Bagai menjilat bulan dengan ujung lidahmu yang merah. Sebagian karena dingin. Sebagian karena permen kaki yang suka kau beli di sela istirahat kelas. Telingamu penuh oleh riuh rendah deburan ombak Yang kau kira-kira sebagai melodi agung nyanyian Tuhan Yang memberkati senandung langkahmu dalam setapak keabadian. Kau begitu kecil. Begitu fana. Begitu mudah ditiup dan menghilang. Jadi abu, jadi serbuk, jadi setetes embun basah di muka daun lontar. Tanganmu menggapai-gapai bintang yang lewat di depan mata.  Kau cari-cari tali sepatumu yang hilang di tengah cincin saturnus. Ka...

Martha

Dia adalah pertentangan bagi satu yang lain. Ia benci hujan dan suara gemuruh, tapi suka aromanya yang katanya segar dan khas. "Kupikir aroma hujan sulit sekali dilukiskan," katanya saat itu, "tapi memberimu kedamaian bagai mencapai titik spiritual tertentu." Aku setuju.                 Ia benci malam hari, tapi suka sekali dengan bintang dan astrologi. "Aku tidak percaya zodiak," katanya membela diri saat pertama kali kita bertemu. "Tapi aku suka ceritanya, dan interpretasi manusia bahwa posisi bintang bisa benar-benar memengaruhi kepribadian seseorang. Kukira itulah kenapa manusia suka percaya pada konspirasi. Karena seolah-olah kita menemukan pola tertentu, padahal itu sebuah keniscayaan."                 "Teori Ramsey?" sahutku cepat.                 ...