Langsung ke konten utama

Is Past Better Than Now?


I must admit that this question is really good and tickled me so much to be answered. It’s actually a question for speech contest in my college and I think it’s really interesting to be discussed. When I’m looking back to the years that have been passed, I suddenly feel that many great things have happened to me this past of years. I met many great people, best friends, and fun people around. It really affected me to become this kind of person you recognize today—the ‘Tanti’ who you meet every day, eventhough I have a side that maybe I haven’t show you yet :3
What do you think about me? What things that is coming up in your mind when you think about me? It is the ‘result’ from my 18 years experiences. Time has ‘formed’ me into this kind of person.
Then I think again, how come time flies so fast? I feel like I haven’t find the thing I’ve been searching for. Or more tragic, I have found it and now I lost it. Is that mean my life today is not better than the past? I don’t know either. I think that now I live the life I wanted, with such a great place to be around. But still, there’s something missing. A thing that I couldn’t find in this place (or time).
            I often think that life has been so good to me, and I grateful for everything that happened in my life. But now some things are just difficult and perhaps I get a shock. But it’s normal, right? It will be okay in its time.
            I have to convince my self that everything is fine and wonderful. Until today, the past ‘years’ may still be one of the best time in my life, but I couldn’t be more patience to see what happens in the future. It’ll be alright, it’ll be as beautiful as God has promised to me. It’s just the matter of time, right? I have to enjoy this time, I have to believe. Soon the thing that I’ve been searching for will found myself in its time.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Porcelina of the Vast Oceans*

*) Judul diambil dari lagunya The Smashing Pumpkins yang tidak ada hubungannya.                 Tema hari ketujuh belas: Imagine yourself stranded alone in an unknown land. How does it look?                 Hai.                Maaf ya telat setahun. Hahahaha.             Jadi seharusnya tulisan ini ditulis setahun yang lalu. Tapi karena saya sibuk dimintain tolong Kera Sakti buat mencari kitab ke barat, jadi ya begini deh. Hahaha, nggak ding, alasan aja. Alasan sesungguhnya adalah… rahasia deh.             Yah pokoknya kita sudah di sini sekarang, jadi tanpa perlu berlama-lama lagi, mari kita lanjutkan saja!             Tema hari ke-17 diminta untuk membayangkan apa yang akan terjadi jika saya terdampa...

Tak Terhingga

  Kau adalah ukuran yang kupakai untuk mendefinisikan ketakterhinggaan. Waktu mengukir laju bintang dalam cahaya Meninggalkan jejak yang hanya bisa kau bayangkan dalam kepala. Ketika kaupandangi langit malam, segala yang timbul hanyalah pertanyaan. Dan gambaran. Dan gambaran. Dan pertanyaan. Kau mengira-ngira lagi. Terawang-awang di tengah lautan kosmik kau bagai peri di lubang hidung raksasa mistik Bagai menjilat bulan dengan ujung lidahmu yang merah. Sebagian karena dingin. Sebagian karena permen kaki yang suka kau beli di sela istirahat kelas. Telingamu penuh oleh riuh rendah deburan ombak Yang kau kira-kira sebagai melodi agung nyanyian Tuhan Yang memberkati senandung langkahmu dalam setapak keabadian. Kau begitu kecil. Begitu fana. Begitu mudah ditiup dan menghilang. Jadi abu, jadi serbuk, jadi setetes embun basah di muka daun lontar. Tanganmu menggapai-gapai bintang yang lewat di depan mata.  Kau cari-cari tali sepatumu yang hilang di tengah cincin saturnus. Ka...

Martha

Dia adalah pertentangan bagi satu yang lain. Ia benci hujan dan suara gemuruh, tapi suka aromanya yang katanya segar dan khas. "Kupikir aroma hujan sulit sekali dilukiskan," katanya saat itu, "tapi memberimu kedamaian bagai mencapai titik spiritual tertentu." Aku setuju.                 Ia benci malam hari, tapi suka sekali dengan bintang dan astrologi. "Aku tidak percaya zodiak," katanya membela diri saat pertama kali kita bertemu. "Tapi aku suka ceritanya, dan interpretasi manusia bahwa posisi bintang bisa benar-benar memengaruhi kepribadian seseorang. Kukira itulah kenapa manusia suka percaya pada konspirasi. Karena seolah-olah kita menemukan pola tertentu, padahal itu sebuah keniscayaan."                 "Teori Ramsey?" sahutku cepat.                 ...