Hey yo,
welkam bek :P
Sebelumnya,
mari kita intermezzo sebentar. Suatu
ketika, dalam hibernasinya, Beruang Tee sedang bermain hape. Ia bukanlah
beruang yang konservatif, ia adalah beruang dengan pemikiran terbuka (asekk).
Ia menganggap bahwa hibernasi bukan hanya menghabiskan waktu untuk tidur, namun
juga refreshing dengan melakukan hal lain. Tiba-tiba ia mendapat WA dari
temannya si Kupu-Kupu Kin. Ia meminta Beruang Tee untuk nge-add dia di facebook
dan bantu dia dapat giveaway. Selain itu, Kupu-Kupu Kin juga bertanya kapan dia
mulai menulis blog lagi………..
Beruang
Tee terpana karena ternyata ada ‘orang’ yang nungguin post-post baru di
blog-nya. Beruang Tee juga berjanji untuk aplot tepat tanggal 17 Agustus…
Jadilah Beruang Tee menjelma menjadi seorang manusia dan memulai Perjalanan
Kenangan-nya lagi. Karena selama ini ia berjanji, mau pembaca blognya ada satu
juta, mau cuma satu, ia tetap mau memberi yang terbaik. Terima kasih Kupu-Kupu
Kin. Kalau begitu, Beruang Tee mulai!
***
Sebelumnya
aku cerita masih tentang bagaimana mengurus visa di Jakarta. Tapi karena ini
sudah hari kemerdekaan dan aku sudah janji mau aplot tanggal segini membahas
tentang kemerdekaan, aku loncat deh wkwk. Jadi, aku mau cerita bagaimana “Länderabend”
atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut “Malam Kenegaraan”. Selama Schulercamp
di Jerman, kami berkumpul dari banyak sekali negara. Ada dari Serbia, Jerman,
Georgia, Maroko, Indonesia, Senegal, Jepang, Vietnam, dan masih sangat banyak
lagi. Nantinya, di minggu kedua, kami akan tampil untuk merepresentasikan
negara masing-masing.
Sebagai perwakilan dari Indonesia, aku dan teman-teman ingin bernyanyi dan menari. Kami menyanyikan lagu Indonesia Pusaka, Cublak-Cublak Suweng, Ampar-Ampar Pisang dan Gebyar-Gebyar yang di medley. Kami memakai kebaya bagi yang cewek dan batik bagi yang cowok. Kami mempersiapkannya kira-kira selama ….. lupa. Hehehe. Pokoknya dalam seminggu itu deh paling. Lupa aku wkwk.
Sebagai perwakilan dari Indonesia, aku dan teman-teman ingin bernyanyi dan menari. Kami menyanyikan lagu Indonesia Pusaka, Cublak-Cublak Suweng, Ampar-Ampar Pisang dan Gebyar-Gebyar yang di medley. Kami memakai kebaya bagi yang cewek dan batik bagi yang cowok. Kami mempersiapkannya kira-kira selama ….. lupa. Hehehe. Pokoknya dalam seminggu itu deh paling. Lupa aku wkwk.
TAPI YANG MEMBUATNYA
SPESIAL ADALAH KARENA LANDERABEND DILAKSANAKAN TEPAT PADA TANGGAL 17 AGUSTUS,
SAAT INDONESIA BERULANG TAHUN YANG KE-72.
The thing that made me touched adalah saat kita mengibarkan bendera. Apalagi diiringi lagu Gebyar-Gebyar yang buatku sangat menyentuh :”) Saat itu, rasanya hati berdebar, mata memerah, dan semangat 45 dalam dada berkobar-kobar. Nggak sehebat perjuangan para pahlawan bangsa sih, tapi rasanya luar biasa. Kukira, memperjuangkan kemerdekaan itu nggak semata-mata dengan mengangkat bambu lancip atau dengan jalan konfrontasi. Memperjuangkan kemerdekaan bisa dengan jalan menjadi warga negara yang baik. When you love your country, your country will be as great as you want it to be. Semua dimulai dari kesadaran sih. Misal ya, dari contoh yang paling sederhana aja, banyak banget dari kita yang sering bilang, “Halah, kebiasaan Indonesia, NGARET.” Terus karena itu kebiasaan jadi harus dibiasain? Wah, kalau pikiran kita masih kayak gitu, gimana Indonesia bisa maju? Daripada jadi orang yang memaklumi hal itu, coba dong untuk menjadi orang yang lebih on time. Aku sendiri memang sampai saat ini belum melakukannya 100 persen. Tapi namanya juga usaha. Dan karena aku merasa mencintai negaraku, aku bakal terus coba. Kasus kedua, buang sampah sembarangan. Kalau kamu orang yang nggak percaya sama kerusakan lingkungan dan mikir kalau dunia baik-baik aja, kamu harus coba untuk mencintai wilayah yang kamu tinggali. Bukan Cuma karena kebersihan lingkungan, tapi juga karena KAMU HIDUP DISINI. Mau hidup dipenuhin sampah? Kamar kamu aja selalu kamu bersihkan, kan. “Ngapain juga, orang itu sampah orang lain,”. Well, negara ini juga bukan milikmu sendiri, jadi kita harus jaga sama-sama. Mulai dari hal kecil. Lihat orang lain buang sampah sembarangan, ambil aja sampahnya dan buang di tempat sampah, usahain orangnya lihat, biar dia tersindir :”) Wkwkwkw… Lagi-lagi, bukan dengan maksud menggurui, hanya ingin berbagi-bagi pengalaman aja, aku juga dalam tahap usaha. Beneran deh, when you DO love your country, you will DO your best to prove it… Kamu bakal bener-bener melakukannya dengan kesadaran bahwa kamu mencintai negaramu. Tahu nggak, apa yang bikin Jepang maju, Jerman maju? Semua dimulai dari kesadaran. Bukan dengan maksud membandingkan, tapi aku yakin kita semua bakal menuju Indonesia yang sangat sangat lebih baik saat punya kesadaran. Oya, jangan bolos upacara, ya. Itu juga penting. Hehehhe…
The thing that made me touched adalah saat kita mengibarkan bendera. Apalagi diiringi lagu Gebyar-Gebyar yang buatku sangat menyentuh :”) Saat itu, rasanya hati berdebar, mata memerah, dan semangat 45 dalam dada berkobar-kobar. Nggak sehebat perjuangan para pahlawan bangsa sih, tapi rasanya luar biasa. Kukira, memperjuangkan kemerdekaan itu nggak semata-mata dengan mengangkat bambu lancip atau dengan jalan konfrontasi. Memperjuangkan kemerdekaan bisa dengan jalan menjadi warga negara yang baik. When you love your country, your country will be as great as you want it to be. Semua dimulai dari kesadaran sih. Misal ya, dari contoh yang paling sederhana aja, banyak banget dari kita yang sering bilang, “Halah, kebiasaan Indonesia, NGARET.” Terus karena itu kebiasaan jadi harus dibiasain? Wah, kalau pikiran kita masih kayak gitu, gimana Indonesia bisa maju? Daripada jadi orang yang memaklumi hal itu, coba dong untuk menjadi orang yang lebih on time. Aku sendiri memang sampai saat ini belum melakukannya 100 persen. Tapi namanya juga usaha. Dan karena aku merasa mencintai negaraku, aku bakal terus coba. Kasus kedua, buang sampah sembarangan. Kalau kamu orang yang nggak percaya sama kerusakan lingkungan dan mikir kalau dunia baik-baik aja, kamu harus coba untuk mencintai wilayah yang kamu tinggali. Bukan Cuma karena kebersihan lingkungan, tapi juga karena KAMU HIDUP DISINI. Mau hidup dipenuhin sampah? Kamar kamu aja selalu kamu bersihkan, kan. “Ngapain juga, orang itu sampah orang lain,”. Well, negara ini juga bukan milikmu sendiri, jadi kita harus jaga sama-sama. Mulai dari hal kecil. Lihat orang lain buang sampah sembarangan, ambil aja sampahnya dan buang di tempat sampah, usahain orangnya lihat, biar dia tersindir :”) Wkwkwkw… Lagi-lagi, bukan dengan maksud menggurui, hanya ingin berbagi-bagi pengalaman aja, aku juga dalam tahap usaha. Beneran deh, when you DO love your country, you will DO your best to prove it… Kamu bakal bener-bener melakukannya dengan kesadaran bahwa kamu mencintai negaramu. Tahu nggak, apa yang bikin Jepang maju, Jerman maju? Semua dimulai dari kesadaran. Bukan dengan maksud membandingkan, tapi aku yakin kita semua bakal menuju Indonesia yang sangat sangat lebih baik saat punya kesadaran. Oya, jangan bolos upacara, ya. Itu juga penting. Hehehhe…
MC dari Vietnam, Serbia
dan Gabun (kalau gak salah) memberikan selamat hari kemerdekaan pada Indonesia.
Dan here comes the time I don’t want to forget…
Sepanjang acara, bahkan
sampe setelah, dan besoknya, dan sampai tiga minggu itu berakhir, mereka terus
memuji-muji Indonesia karena suka dengan lagu Gebyar-Gebyar yang kami bawakan.
Estefania dari Gabun, mengatakan
padaku kalau penampilan kami sangat menyentuh. Sina, guru kami dari Jerman,
mengatakan kalau lagu yang kami bawakan ingin membuatnya meneteskan air mata.
Maryam dari Maroko mengatakan kalau lagu itu membuatnya teringat akan negaranya.
Semua orang yang kami temui mengatakan hal yang sama. Rasanya aku ingin
tertawa, tersenyum, dan menangis haru. Bahkan, banyak dari mereka yang belajar
lagu Gebyar-Gebyar, sampai seseorang yang aku lupa darimana tapi ingat
orangnya, menyanyikan lagu itu pada waktu makan di Speisesaal. Mereka mungkin
memang hanya bisa bagian “Indonesia…” di lagu Gebyar-Gebyar, tapi aku sangat bangga
Indonesia bisa diingat dalam lagu itu.
Sementara itu, di jarak berkilo-kilometer
di Asia Tenggara, tepatnya Indonesia, hiduplah sebuah kelas kecil yang sering
disepelekan, namun selalu membanggakan. Kelasnya kecil, dipindah dari kelas
lama, dipandang sebelah mata oleh beberapa kalangan, sangat tidak difavoritkan,
dan pada waktu mau masuk kesana banyak yang tanya “mau jadi apa masuk kelas
itu?” Namanya kelas Bahasa… Kelasnya para sosok terbaik bangsa suatu saat
nanti. Mereka sedang menyiapkan diri mengikuti lomba 17-an. Hari itu aku tidak
ikut. Tapi hatiku ada di Indonesia. Dan kelak, kelas ini dan aku akan
membuktikan pada dunia kalau kita adalah agent of change. Kumpulan orang-orang
yang sedang dalam perjalanan meraih mimpi, dan suatu saat nanti semoga semua
mencapai segala impiannya. Amin.
Hari itu senang rasanya
bisa membawa nama Indonesia di negara lain, aku berharap bisa melakukannya lagi
suatu saat nanti.
Terakhir, selamat hari kemerdekaan
Indonesia.
DIRGAHAYU INDONESIA-KU!
Berikut ada foto-foto dari Länderabend.
Pic 1.1. Selalu merasa cantik kalau pake kebaya, hehehe..
Pic 1.2. Sorry, bad lighting
Pic 1.3.
Pic 1.4. Bersama teman-teman
Pic 1.5. Pada waktu tampil. Tepatnya saat menyanyikan lagu "Cublak Cublak Suweng"
Komentar
Posting Komentar