Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

Suatu Hari yang Indah di Schwarzwald

(1) Mudah sekali merasa rindu. Saat kamu duduk di depan kaca dan melihat ke arah jalanan, kebetulan lagu I Miss You dari Blink-182 yang berputar secara acak di hapemu. Lalu tiba-tiba kenangan itu muncul satu per satu, acak, samar, sampai sulit dibedakan mana yang nyata mana yang tidak. Saat secara tiba-tiba ada sesuatu yang dulu pernah kamu kenal menganggumu lagi. Saat tiba-tiba semuanya terasa jauh sekali. Saat kamu ingin tertawa dalam tangis. Seperti kesadaran bahwa segalanya tak lagi sama. Saya rindu sekali pada dirimu. Sejauh apapun saya pergi ujung-ujungnya dirimu lagi. Seperti sebuah kenangan yang muncul secara kurang ajar. Mudah sekali merasa rindu. Pada apa yang kini terasa sulit. Terasa lucu juga. Merindukanmu seperti mengingat sesuatu yang tak pernah terjadi. Sulit dicari jawabnya. (2) Kadang bosan berputar-putar dalam kata. Bosan berbelit-belit tapi kamu nggak tahu juga maksudnya apa. Kadang lebih enak ngomong langsung terang-terangan: Saya rindu kamu. Seperti itu mis...

Paradoks Kebahagiaan

Hari ini aku mendongak dan menatap ke arah langit. Seekor burung terbang dekat sekali dengan wajahku. Ia tidak mengepakkan sayap, sayapnya terbuka lebar dan ia terus terbang tinggi. Lalu aku menutup mata dan tertegun, tanpa sadar bibirku tersenyum. Paru-paruku terisi penuh oleh napas kelegaan yang segar luar biasa, pada suatu hari mendung di pinggir sawah. Burung-burung terbang berputar-putar diatas kepalaku. Saat-saat itu selalu sama; saat-saat penuh kepercayaan bahwa esok semua akan baik-baik saja. Mungkin saat pulang aku lupa rasanya. Aku lupa bagaimana bahagianya dan tenangnya aku saat itu. Aku lupa perasaan bahwa esok akan baik-baik saja. Sebagian dari diriku bersyukur karena aku lupa. Sebab aku akan merindukan saat-saat itu dan merasa begitu berbeda.

Cerita di Balik Lagu-Lagu Westlife (Menurut Versi Tanti:v) Part 2

            Wahai kawan-kawan sejagad maya, kembali lagi bersama saya Tanti, nama lainnya Soetanti (supaya kedengaran lebih ‘nyeni’, wkwk). Oya, sebelumnya saya ingin mengucapkan selamat buat Raisa dan Hamish atas kelahiran anak pertamanya… Hehehe. Meskipun ini nggak ada hubungannya tapi saya turut berbahagia, lho <3. Kemarin saya sudah janji untuk melanjutkan cerita dibalik lagu-lagu Westlife menurut versi saya, karena lagu-lagu Westlife memang penuh makna dan membuat saya mampu bernostalgia kembali ke masa lampau. Karena saat itu saya ada kelas, saya berjanji untuk melanjutkannya sekarang. Dan karena saya adalah pelaut yang selalu memegang janji, saya akan tepati saat ini. Huehehehe. Baik, mari kita mulai. Ahoy! 5. Where We Belong And now we’re fours years on Feels like we’ve just begun Never forget this is where we belong… Mendengar lagu ini membuat saya kembali di suatu malam yang indah beberapa tahun lalu...

Cerita di Balik Lagu-Lagu Westlife (Menurut Versi Tanti :v) Part 1

Setidaknya sudah sekitar tiga minggu yang lalu terakhir kali saya menulis blog ini. Blog aneh yang isinya random banget. Kebanyakan pikiran apapun yang melintas di kepala saya dan ingin saya tulis. Sudah lama saya nggak nulis tentang pengalaman. Habis, sejauh ini belum ada pengalaman yang saking serunya pengen saya tulis, sih. Tapi saya pengen banget bagi cerita tentang proyek saya yang nggak tahu bakal kapan terwujudnya. Proyek ini sebenarnya sudah saya rencanakan sejak Ujian Sekolah SMA tahun lalu. Saat itu di pikiran saya cuma ada tiga, pertama saya harus dapat seratus UN Bahasa Inggris, pergi ke Candi Borobudur, dan menang lomba tulis menulis. Dari ketiga goal jangka pendek ini nggak ada satupun yang tercapai, wkwkwk. Tapi seenggaknya saat itu sudah cukup membuat saya keburu pengen selesai ujian. Karena nggak ada yang tercapai, satu impian kecil yang sebenarnya sangat bisa dilakukan bahkan saat ini pun muncul di kepala saya pada waktu itu. Nggak tahu kapan dan bagaimana, saya ingin...