Kesederhanaan lewat begitu saja Menyapa saya hari itu. Saat ongkang-ongkang kaki di depan pintu rumah Bapak Dengan radio kakek memutar Franky Sahilatua Akan baik apabila sore terjaga lebih lama Bukan sebagai babak baru dari siang atau melarut jadi malam Namun entitas lain yang berdikari ditopang awan Soalnya dengan demikian anak-anak bisa puas main layangan Andai saja sore lebih lama Karena saya suka kereta api yang lewat dan menyisakan berkas-berkas cahaya yang entah darimana Warna oranyenya menyatu dengan matahari yang memudar Dan angin, selalu angin, lebih lembut meniup menyuruh manusia tenang Sebab sebentar lagi panggilan Tuhan akan berkumandang Jalanan yang padat Balapan dengan entah apa Mungkin waktu, atau detik yang terpampang di lampu lalu lintas Aneh sekali, sebab waktu tidak bisa terkejar Ia bergerak terus, konstan, tak pernah peduli siapa dan apa yang bergantung padanya Sebuah absurditas yang tetap ...
Nanos gigantum humeris insidentes.