Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

Selamat Jalan, Sapardi Djoko Damono

Because the sky is blue, it makes me cry. – The Beatles. Hari ini, Minggu, 19 Juli 2020, penyair favorit saya meninggal dunia. Saya pertama kali mendapatinya dari status Whatsapp tante saya, yang juga sama-sama mengidolakan beliau. Detik itu juga saya terbangun dari posisi rebahan, langsung verifikasi kebenarannya. Ternyata memang benar. Saya terkejut dan merasa sangat kehilangan (Eyang, bagaimana caranya menyikapi kehilangan dengan dewasa?) Sedih mungkin bukan satu-satunya kata yang pas. Saya pertama kali membaca karya beliau di majalah GADIS saat SMP. Saat itu, puisinya yang terkenal, “Aku Ingin”, dikutip oleh cerita pendek yang saya baca. Puisinya saat itu seperti memacu semangat menulis puisi kembali pada diri saya, yang sebelumnya tak begitu peduli. Masa SMP barangkali jadi masa-masa paling romantis dalam hidup saya—kalau bisa dibilang SMA juga—dipenuhi dengan kata-kata puitis yang terus saya dapat dari banyak-banyak membaca puisi. Saya banyak belajar dari car...